Peran Ustadz-Kiai Kampung Terdepan Perbaiki Moral Bangsa

- 18 September 2023, 17:56 WIB
Anggota Dewan Pengasuh Ponpes KHAS Kempek Cirebon, KH Muhammad Bin Ja'far (BJ) saat mengisi pengajian umum di Tasyakkur Khotmil Qur'an dan Juz 'Amma Ke-5 Majelis Taklimul Mahalli (MTM) Kalibangka.
Anggota Dewan Pengasuh Ponpes KHAS Kempek Cirebon, KH Muhammad Bin Ja'far (BJ) saat mengisi pengajian umum di Tasyakkur Khotmil Qur'an dan Juz 'Amma Ke-5 Majelis Taklimul Mahalli (MTM) Kalibangka. /IST /

KABARCIREBON - Peran kiai kampung hingga ustadz di desa-desa menjadi yang terdepan dalam memperbaiki moral bangsa. Melalui mereka, nilai-nilai moral dan agama dijunjung tinggi dengan terjun langsung ke masyarakat.

Demikian disampaikan Anggota Dewan Pengasuh Ponpes KHAS Kempek Cirebon, KH Muhammad Bin Ja'far (BJ) saat mengisi pengajian umum di Tasyakkur Khotmil Qur'an dan Juz 'Amma Ke-5 Majelis Taklimul Mahalli (MTM) Kalibangka, Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, belum lama ini.

"Kerja-kerja perbaikan moral tidak hanya bertumpu di pesantren, tetapi justru bergantung pada peran tokoh, ustadz, atau kiai di kampung yang notabene merupakan alumni pondok pesantren,” ujar Kiai Muhammad BJ.

Baca Juga: Tawuran di Desa Kapetakan, Kapolres Cirebon Kota Tegaskan Tidak Ada Korban Luka Bacok

Menurutnya, santri atau alumni pondok pesantren memiliki modal keintegritasan yang bisa diandalkan dalam menata kehidupan masyarakat yang lebih baik. Ada pembeda antara karakter santri dan lainnya. Santri, lanjut Kiai Muhammad, selalu memikirkan nasib masyarakat. 

"Apapun profesi yang dilakoninya, dan di manapun tempat ia mengabdi setelah menempuh pendidikan di pesantren, santri senantiasa menjunjung integritas dan mencurahkan sebagian pikirannya untuk memberdayakan masyarakat,” ungkapnya.

Menurutnya, kiai kampung menjadi garda terdepan dalam menjaga moral bangsa. Mereka juga memiliki andil besar dalam melakukan perbaikan-perbaikan nilai-nilai dalam masyarakat yang mulai tergerus zaman.

Baca Juga: Rayakan HUT Ke-10, Cirebon Bribin Bagi-bagi Voucher Hotel, Simak Syaratnya

"Para santri yang menjadi tokoh di desanya masing-masing sangat berperan dalam menjaga tata nilai masyarakat sebagai bangsa yang bermoral, cinta ulama, dan menjunjung tinggi norma-norma agama,” katanya.

Di tengah perubahan zaman yang begitu gesit dan menantang, lanjut Kiai Muhammad BJ, santri merupakan sosok terpelajar yang lahir lewat metode pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan.

“Kurikulum pendidikan di pesantren mengutamakan kualitas sanad (kesinambungan silsilah keilmuan). Ini penting dengan tujuan agar ilmu yang diberikan itu bernilai autentik dan bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.

Baca Juga: Usai Bentrok Antar Pendukung Calon Kuwu, Polres Cirebon Kota akan Inisiasi Deklarasi Damai

Salah satu metode pembelajaran yang masih dipertahankan pesantren hingga hari ini adalah teknik musyafahah (bertatap muka).

Hanya melalui cara inilah, menurutnya, seorang guru bisa mengerti dan memahami bagaimana seorang santri bisa menangkap hasil pembelajaran, terutama dalam pembelajaran Al-Qur’an.

“Karena apa? Karena di pesantren, terutama yang kami asuh, yakni Pesantren KHAS Kempek, mengajarkan Al-Qur’an dengan prinsip biqaraatin fasihatin sahhat min asshalat. Yakni menghasilkan bacaan fasih yang menjadikan sahnya salat,” ujarnya.

Baca Juga: Dua Hari di Kuningan, Wamenag RI dan Arya Permana Graha Sempat Nongkrong Sambil Nonton Konser Musik Padi

Seperti diketahui, pengajian umum tersebut merupakan bagian dari puncak acara rangkaian Tasyakkur Khotmil Qur'an dan Juz 'Amma Ke-5 MTM Kalibangka. Ada banyak acara yang digelar, mulai dari ziarah kubur, karnaval mengiring khotimin, pentas kreasi santri, serta tahlil umum.

Dan di malam puncaknya ada seni hadroh, pembagian syahadah khotimin Al-Qur'an dan Juz 'Amma, resepsi tasyakkur yang juga dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Mohammad Luthfi, dan terakhir pengajian umum oleh KH. Muhammad BJ.(Ismail)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah