Untuk itu, mari kita mencari jalan keluar upaya memenuhi kebutuhan terkait kepemudaan dalam rangka menyalurkan minat dan bakat maupun kreatifitas mereka. Barangka kali ada diantara mereka punya channel atau relasi mari sama-sama bergandengan untuk mewujudkan harapan pemuda tersebut.
Berbicara sumber daya alam Kuningan dinilai sudah mendunia atau level internasional. Untuk itu, Disporapar ingin menghadirkan sesuatu yang selama ini belum optimal. Misalnya stadion kita belum punya lintasan yang memadai, kita juga punya GOR yang bisa dilakukan untuk kreativitas pemuda.
“Mudah-mudahan mimpi yang tidak muluk-muluk itu akan saya lakukan melalui pendekatan baik provinsi maupun tingkat pusat dan mana yang lebih berpeluang. Untuk sektor pariwisata ini menjadi tantangan, apabila ingin banyak kunjungan ke Kuningan, maka syarat penunjang untuk penarik para wisatawan harus diperhatikan. Mudah-mudahan saya bisa berkolaborasi dengan pihak lain.
Saya optimis, ingin mengajak pelaku wisata ini dapat menanam modal dan berkreasi di Kuningan. Misalnya memperbanyak event, selama ini selalu ketergantungan pada Pemda. Memperbanyak event jangan hanya bersipat tahunan kalau bisa mingguan, bulanan atau triwulanan, baik berskala regional maupun nasional,” paparnya.
Ajak Kepala Desa
Apabila kegiatan kepariwisataan dilakukan secara kontinue, dipastikan akan banyak menarik perhatian pengunjung. Oleh sebab itu, Disporapar ingin mencoba mengajak kepala desa dalam pengembangan kawasan wisata yang ada di desa-desa.
Mudah-mudahan para investor yang memiliki modal dapat menjalankan usaha wisata di Kuningan. Selan itu, perlu juga akan jaminan lebih ketengan baik dari segi keamanan, kemudahan dalam perizinan yang tidak berbelit-belit dan kenyamanan dalam berusaha sehingga Kuningan sebagai destinasi wisata internasional dapat terwujud.
“Saya minta pada Pak Bupati dalam mengisi kekosongan jabatan di Disporapar ini paling tidak memiliki tiga kepentingan (kepemudaan, olahraga dan kepariwisataan) secara profesional.