Senada, warga lainnya yang turut dalam audiensi tersebut, Lutfi mengatakan, dirinya memiliki riwayat penyakit jantung.
Baca Juga: Fraksi PKS DPRD Kabupaten Cirebon Pertanyakan Dana Cadangan Pilkada tak Masuk RAPBD 2024
"Juga cucu saya yang berumur 2 tahun memiliki penyakit jantung. Jika ada suara yang bikin kaget, seperti bummm di malam hari, dia sangat kaget. Kita terus berjaga, jangan sampai bibirnya terlihat ungu, kita harus siap-siap bawa dia ke rumah sakit," ungkapnya.
Menurutnya, pihaknya memaklumi jika kebisingan karena pekerjaan pembangunan gedung ini terjadi di malam hari.
"Tapi pembangunan juga dilakukan di malam hari. Pekerjaan itu membuat kita tidak bisa beristirahat selama 24 jam. Kita stres selama lima bulan ini. Entah mau bagaimana lagi, makanya kita ngadu ke dewan," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon, Dani Mardani mengatakan, DPRD akan kembali melakukan rapat lanjutan pada Jumat (6/10/2023) pukul 14.00 WIB untuk menyikapi persoalan pembangunan gedung siber tersebut.
"Dalam rapat tersebut kami akan undang unsur Muspida, rektor, kontraktor, untuk membahas lebih lanjut terkait pembangunan gedung siber tersebut. Juga diusulkan untuk mengundang kemenag kota Cirebon," ujarnya.
Selain itu, menurut Dani, secara informal pihaknya juga akan berkomunikasi dengan anggota DPR RI dari Komisi VIII, Selly Andriyani Gantina, untuk melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Agama.
Baca Juga: SUNGGUH BIADAB: Remaja Ini Diduga Dibunuh Paman dan Kakeknya, Mayatnya Dibuang di Saluran Irigasi