Namun menurutnya, masih beruntung di saat orang lain mengaami musim paceklik dan harga beras melambung tinggi, kelompok taninya justri kini panen. “Bersyukur bisa panen di tengah harga gabah sedang mahal,” ungkap Heris.
Baca Juga: Kemarau dengan Suhu Panas Capai 40 Derajat, Petani Majalengka Tetap Bisa Panen
Iis salah seorang petani mengaku bersyukur sawahnya bisa panen dengan mengandalkan pengairan dari pompa. “Butuh ketelatenan ketika menggarap sawah musim kemarau, modalnya lumayan juga karena harus membeli solar untuk pompa air,” kata Iis.
Namun demikian, menurutnya, modal tinggi bisa terobati karena harga gabah saat ini mencapai Rp 860.000 per kw. Harga tertinggi sepanjang hidupnya.(Tati Purwati/Kabar Cirebon)***