Saat ini menurutnya banyak petani yang mengalami kesulitan modal, terlebih biaya dari Pabrik Gula belum turun sementara tanaman habis diserang tikus. Petani harus menyediakan dana dua kali untuk tanam.
Katijah dan Ade petani di Desa Sumberkulon mengatakan, serangan tikus ke perkebunan tebunya sejak usia tanam masih satu bulan hingga usia tiga bulan. Tunas yang muncul dari bekas tebangan tidak tersisa.
Dia terpaksa menanami ulang tanaman tebunya seluas empat hektaran karena dia menanami jatah milik orang tuanya juga seluas dua hektare.
“Akhir tahun kemarin, tikus menyerang semua areal padi milik petani, hingga semua petani tidak memanen karena semua ludes. Sekarang padi habis, tikus menyerang semua tanaman tebu,” ungkap Katijah.
Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia, Sedang Berlangsung
Para petani mengaku bingung karena gula di gudang hasil panen tahun kemarin masih menumpuk, sedangkan sekarang tanaman tebu habis dimakan tikus.
Jika saja gula sudah seluruhnya dilelang, petani tidak akan terlalu kesulitan modal, karena masih bisa dari hasil penjualan gula.
“Namun sekarang gula masih menumpuk di gudang, biaya dari PG belum keluar, sementara petani harus tanam dua kali bagi yang tanamannya ludes oleh tikus,” katanya.
Baca Juga: Sabulangbentor: Ongkoh Daerah Pertanian, Harga Beas Pangmahalna?