Harga Bawang Merah di Pasar Tradisonal Majalengka Masih Menjulang Tinggi

- 1 Mei 2024, 16:52 WIB
Dua petani bawang merah saat memilah milah hasil panen bawangnya untuk diangkut  ke kendaraan angkutan di Desa Panongan, Kecamatan Jatitujuh, Kabuten Majalengka
Dua petani bawang merah saat memilah milah hasil panen bawangnya untuk diangkut ke kendaraan angkutan di Desa Panongan, Kecamatan Jatitujuh, Kabuten Majalengka /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Harga bawang merah di pasar tradisional di Majalengka masih tetap tinggi mencapai harga Rp60.000 per kg dan bawang sumenep mencapai Rp70.000 per kg. Tanaman bawang merah milik petani di Majalengka kini belum memasuki musim panen.

Menurut keterangan para pedadang di pasar tradisional di Majalengka mahalnya harga bawang merah ini sudah berlangsung kurang lebih dua minggu terakhir, sebelumnya harga bawang merah masih berkisar antara Rp45.000 hingga Rp50.000 per kg.

“Dari harga Rp40.000 terus melonjak kenaikannya tiap minggu sebesar Rp5.000 sampai Rp10.000,” ungkap Nining salah seorang pedagang sayur.

Baca Juga: Serangan Hama Wereng, Ratusan Hektare Padi di Desa Pasindangan Majalengka Rusak Parah

Mahalnya harga bawang merah hingga Rp60.000 menurut Nining dan Ihat baru terjadi kali ini karena sebelumnya harga paling tinggi hanya mencapai Rp50.000 per kg, itupun jarang sekali terjadi karena harga sebesar Rp45.000 biasanya sudah terbilang mahal.

“Dulu – dulu harga bawang Rp40.000 atau Rp45.000 sudah disebut mahal, sekarang mah harga sebegitu disebut biasa,” ungkap Ihat.

Penjual bawang goreng yang biasa menjual seharga Rp3.000 dalam kemasan isi lima bungkus plastik kecil dengan dihekter di kertas, kini menaikan harga menjadi Rp4.000. Itu sudah berlangsung beberapa pekan.

Baca Juga: Pada Hari Buruh 2024, Empat Ahli Waris Pekerja Teknis CSB Mall Cirebon Resmi Terima Santunan

“Kalau harga tetap Rp3.000 rugi, apalagi kemarin – kemarin ini harga minyak naik, bawangnya juga mahal. Sekarang bawang merah brebes dan bali karet sudah Rp60.000 sekilo, bawang sumenepnya sudah Rp70.000 sekilo, kalau harga jual bawang goreng tidak dinaikan mah rugi,” ungkap Iin

Akibat mahalnya harga bawang, dia kini tidak banyak menjual bawang goreng kemasan dengan alasan pembeli berkurang banyak.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah