KABAR CIREBON - Cukur kumis biar lebih tampan. Potong kuku agar tak seperti hewan. Lantas apa lagi perbuatan sunah yang bisa mendatangkan pahala plus menjaga kesehatan?
Nah ini yang sering terlupakan, yakni mencukur bulu kemaluan dan mencabut bulu ketiak. Kelihatannya tabu untuk dibicarakan, tapi dua hal itu memang perlu diperhatikan.
Bahkan mencukur bulu kemaluan dan mencabut bulu ketiak termasuk perihal yang harus disegerakan. Bagi umat Muslim, kedua hal tersebut jangan sampai diabaikan.
Berikut penjelasan terkait manfaat dari mencukur bulu kemaluan (istihdaad), mencabut bulu ketiak, mencukur kumis, dan memotong kuku.
1. Mencukur bulu kemaluan (istihdaad)
Awas jangan malas atau sampai lupa mencukur bulu kemaluan. Malas mencukur bulu kemaluan bisa mendatangkan penyakit.
Rajin mencukur bulu kemaluan mendorong gaya hidup yang sehat. Kemaluan yang terjaga kebersihannya, tidak menimbulkan kekhawatiran saat berhubungan intim.
Gunakan gunting atau pisau cukur yang steril untuk memastikan kesehatan alat kelamin tidak terganggu.
2. Mencabut bulu ketiak
Lebatnya bulu di area ketiak, selain terlihat tidak indah, bisa menebarkan bau, juga mendatangkan penyakit.
Seorang Muslim dianjurkan mencabut bulu ketiak, sekaligus rajin membersihkan area tersebut.
Dengan rutin mencabut bulu ketiak akan mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani. Dianjurkan mencabut bulu ketiak tidak lebih dari 40 hari.
3. Mencukur kumis
Dalam ajaran Islam, ada yang membedakan antara kumis dan janggut (jenggot). Kalau janggut keberadaannya boleh dipelihara, sementara kumis harus dicukur.
Sunah mencukur kumis juga, untuk membedakan dengan orang kafir. Orang kafir cenderung memelihara kumis ketimbang janggut.
4. Memotong kuku
Seperti diketahui kuku bisa menjadi sarang bakteri (penyakit). Untuk itu Muslim disarankan rutin memotong kuku.
Kuku yang dibiarkan panjang juga bisa merepotkan untuk aktivitas sehari-hari.
Selain itu, memotong kuku bisa sebagai pembeda manusia dengan binatang buas yang selalu menggunakan cakar.***