Massa aksi, usai mendapat kesepakatan antara koordinator lapangan dan pihak kepolisian kemudian membubarkan diri. Kesepakatan ini untuk mencegah terjadinya situasi yang memanas sehingga Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar berinisiatif mengumpulkan para koordinator aksi.
Dalam pertemuan itu, Kapolres Indramayu menawarkan negosiasi bahwa sekarang ini MUI Pusat sedang berada di Indramayu. MUI akan melakukan investigasi soal Ponpes Al Zaytun Indramayu pada hari ini dan besok (Jumat, 23/6/2023).
Menurut Fahri, dalam aksi tersebut polisi menjadi sahabat massa aksi.
Adapun alasan polisi melakukan penghalauan untuk mencegah terjadinya tindakan yang tidak diinginkan. Menyusul, pihak pondok pesantren juga menyiapkan massa tandingan yang jumlahnya tidak kalah banyak.
Baca Juga: Kejari Indramayu Tetapkan Tersangka Tunggal Kasus Dugaan Penyimpangan Kredit
Massa tandingan kembali disiapkan Ponpes Al Zaytun untuk menghalau massa aksi. Ribuan massa ini berderet dan berkumpul dan sudah berjaga di balik pagar berduri yang disiapkan oleh polisi. Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang bahkan terlihat memimpin langsung mengatur barisan massa tersebut.
Di sisi lain hingga pukul 11.50 WIB, massa pendemo dari Forum Solidaritas Dharma Ayu belum kunjung datang. Berdasarkan surat pemberitahuan yang disampaikan ke polisi, mereka mengaku akan mengerahkan 10 ribu orang guna mendemo Ponpes yang dipimpin Panji Gumilang ini.
Sementara tampak berjaga ribuan polisi dari Polres Indramayu dibantu dari jajaran Polres Penyangga dan Polda Jabar.
Baca Juga: STIKes Ahmad Dahlan Cirebon Lepas 52 Mahasiswa untuk Mengabdi ke Masyarakat