KABAR CIREBON – Memprihatinkan, harga garam di Cirebon, Jawa Barat, anjlok drastis. Diketahui, biasanya harga garam senilai Rp7.000 per kilogram, kini terjun bebas menjadi Rp1.000/Kg.
Baca Juga: Di Cirebon Presiden Jokowi Wanti-wanti Masyarakat Ihwal Ekonomi dan Politik 2024
Hal ini menjadi perhatian serius pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Barat, selain menggenjot target produksi, maka sedang berupaya pula dalam menstabilkan harga garam agar tak merugikan para petaninya.
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Barat menyebutkan musim kemarau 2023 yang disertai fenomena El Nino tak berdampak buruk pada produksi garam, justru produksi komoditas tersebut meningkat signifikan.
DKP Jawa Barat mencatat produksi garam pada periode Juli hingga Agustus 2023 mencapai 11.421 ton, meningkat signifikan dibanding periode yang sama pada tahun 2022 yang sebesar 627,38 ton.
Baca Juga: Sekda Kuningan Dian Rachmat Yanuar Nantangin Boss Puspita Cipta Group Rokhmat Ardiyan Seloroh Begini
Baca Juga: BPK Sebut Laporan RSUD 45 Kuningan Terkait Pengelolaan Limbah B3 Medis Terlambat
"Musim kemarau panjang ini memberikan intensitas sinar matahari jauh lebih lama yang membuat produksi garam bisa lebih cepat. Jadi sebagaimana yang disampaikan, dampak El Nino di sektor kelautan dan perikanan tidak buruk (bagi produksi garam)," ujar Kepala DKP Jawa Barat Hermansyah di Bandung, Selasa 29 Agustus 2023.
Dengan adanya peningkatan jumlah produksi, Hermansyah menyebut bahwa harga garam saat ini mengalami penurunan akibat kuantitas beli yang rendah.
Baca Juga: Rekrutmen Seleksi Direktur PAM Tirta Kamuning Kuningan, Pengamat: Gaduh, Terindikasi 'Pasal Karet'
"Dengan jumlah produksi meningkat, keberadaan garam di pasar saat ini banyak, dan otomatis turun harga. Kemarin di Cirebon harga mencapai Rp1.000 per kilogram dan sebelum itu bisa mencapai Rp7.000 per kilogram," kata dia.
Penurunan harga garam, diungkapkan Hermansyah, sudah terjadi sekitar dua bulan dari awal bulan Juli 2023.
Baca Juga: Momen Haru Babarit Hari Jadi ke 525 Kuningan, Bupati Acep Purnama dan Ridho Suganda Pamitan
Untuk mengatasi anjloknya harga garam, Hermanyah mengaku pihaknya akan menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menerapkan Sistem Resi Gudang.
"Supaya ikut serta membuat resi gudang, jadi kalau dengan harga segitu silahkan dibeli pemerintah begitu, pada saat harga tinggi bisa dijual kembali," ucapnya.
Baca Juga: Rokhmat Ardiyan Siap Berjuang Wujudkan Kuningan Menjadi Kabupaten Pendidikan
Baca Juga: Bukan Hanya Jalan Usaha Tani, Hasil Pembangunan TMMD ke 117 di Sukaraja pun Hidupkan Jalur Pedagang
Dengan kondisi musim kemarau seperti ini, Hermanyah berharap ke depan produksi garam di Jabar bisa mencapai target tahunan yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 320.000 ton.
"Mudah-mudahan dengan musim kemarau saat ini bisa tercapai target produksi garam tahunan itu," tuturnya.
Baca Juga: TNI Wujudkan Harapan Terpendam Sukaraja untuk Kuningan Maju
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, terjadi hingga September 2023, dengan potensi kemarau bisa lebih panjang atau lama.***