Inilah Ritual Adat di Kabupaten Majalengka Ngayun atau Nurunkeun Bayi, Ini Maksudnya

- 31 Januari 2024, 16:02 WIB
Bidan desa dan orang tua bayi tengah nyawer pada ritual ngayun atau nurunkeun di Desa Wanasalam, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Minggu 28 Januari 2024. Warga setempat anak - anak hingga orang dewasa dan lansia ikut berebut saweran di pekarangan rumah bayi.*
Bidan desa dan orang tua bayi tengah nyawer pada ritual ngayun atau nurunkeun di Desa Wanasalam, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Minggu 28 Januari 2024. Warga setempat anak - anak hingga orang dewasa dan lansia ikut berebut saweran di pekarangan rumah bayi.* /Kabar Cirebon/Foto Tati Purwati/

Setelah itu, kuburannya ditutup ranggap atau penutup ayam, saat malam hari dinyalakan lentera. Orang tua menyebut agar tidak rabun.

Prosesi ngayun sendiri diawali oleh bidan menggendong bayi ke luar tumah sambil membawa biji – bijian, biasanya biji cabai, kacang, atau jenis lainnya.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Soto Langganan Warga Kabupaten Ngawi, Ada Pilihan Soto Cak Genthong dan Soto Bu Pani

Saat bidan keluar pintu diikuti oleh orang tua bayi sambil membawa beras dicampur uang logam dan uang kertas serta permen dan gula.

Begitu ke pekarangan, bidan yang membawa bayi langsung menanam biji tersebut di lahan pearangan atau bisa juga di pot yang telah disiapkan sebelumnya jika pekarangannya sempit.

Penanaman biji sebagai simbol agar kelak setelah desawa bisa bekerja keras mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya dan keluarganya.

Baca Juga: Tangkal Hoax, DKIS Gelar Workshop Fundamental Sosial Media Organisasi Pemerintah bersama KIM Kota Cirebon

Usai menanam biji – bijian, bidan kemudian berdiri di hadapan para tetangga yang sudah berkumpul di halaman rumah, untuk mendengarkan pengumuman nama bayu yang digendongnya.

Setelah itu, bidan dan kedua orang tua bayi nyawer dengan beras, logam dan uang kertas serta permen yang diperebutkan para tetangga.

“Prosesi saweran ini simbul berbagi terhadap sesama. Diharapkan kelak saat tumbuh dewasa, akan menjadi manusia yang dermawan , peduli terhadap lingkungan,” kata Daryem paraji di Blok Muara, Desa Wanasalam.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah