100 Hari Kerja Kuwu Karangsuwung Kabupaten Cirebon: Mulai dari Perbaikan Infrastruktur-Menuju Desa Digital

- 7 Mei 2024, 15:40 WIB
Kuwu Desa Karangsuwung , arief Nurdiansyah bersama istri
Kuwu Desa Karangsuwung , arief Nurdiansyah bersama istri /Foto/Supra/KC/

KABARCIREBON - Desa Karangsuwung Kecamatan Karangsembung Kabupaten Cirebon, tingkatkan pelayanan masyarakat dan pembangunan. Antara lain dengan memperbaiki saluran, penambahan anggaran untuk program makanan tambahan (PMT) dan rehab balai desa setempat.

Perbaikan saluran salah satunya, untuk meminimalisasi banjir dan penambahan anggaran PMT, guna penanganan stunting. Selain itu, untuk memaksimalkan pelayanan, rehab balai desa sedang dilakukan dan guna meningkatkan mobilitas warga ke pusat layanan kesehatan, penambahan mobil siaga operasional desa.

Modernisasi yang serba digital, desa setempat tak ketinggalan untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi. Salah satunya dalam pelayanan masyarakat secara digital, masyarakat yang ingin mengurus surat administrasi kependudukan, tinggal menggunakan HP android dan mengisi formulir yang tersedia kemudian pihak desa validasi tak lama, surat yang dibutuhkan sudah jadi.

Baca Juga: Deputi Gubernur Resmi Mengukuhkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Cirebon

Berbagai keberhasilan yang dicapai desa tersebut hanya kisaran 100 hari kerja sejak kuwu setempat dilantik dan ketika anggaran desa tahap pertama dibagikan, langsung dialokasikan sesuai yang tertuang dalam rencana kerja. Selain itu, peran serta warga sangat diperlukan, guna terlaksananya program desa.

Kuwu Desa Karangsuwung, Arief Nurdiansyah mengatakan, pelayanan masyarakat dan pembangunan desa menjadi skala prioritas. Disamping, program lainnya. Akan tetapi yang terpenting, peran serta masyarakat itu sendiri dalam mendukung dan mensukseskan program desa.

"Dari kuli hingga bahan material yang dibutuhkan, kami melibatkan warga sekitar. Disamping menambah penghasilan bagi keluarga juga membangkitkan ekonomi warga setempat," katanya saat ditemui KC di ruang kerjanya, Jumat (2/5/2024).

Baca Juga: Refleksi Hari Pendidikan Nasional : Pendidikan Perempuan dan Indeks Ketimpangan Gender di Kabupaten Majalengka

Pria 37 tahun ini mencontohkan, adanya perbaikan saluran dan pengecoran infrastruktur ekonomi, tentunya warga setempat yang mengerjakan. Begitu juga material yang digunakan, dari warga yang menjual bahan bangunan. Kemudian, pihak desa tinggal membayarnya.

"Dengan melibatkan masyarakat, ada rasa memiliki dan tanggung jawab dalam mengerjakan juga menjaga sarana dan prasarana yang sudah ada," jelasnya.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah