Ia mencontohkan misalnya, tanah lahan di Kelurahan Sendang, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, kurang lebih ada 1 hektare.
Belum lama ini dari Politeknik Bandung ingin membuka politeknik, dan pihaknya mengizinkan untuk mereka manfaatkan lahan tersebut.
Kemudian, kata Hilmy, ada juga SMA swasta, dari sektor bisnis akan memanfaatkan lahan itu.
"Kita akan kaji bersama teman-teman dewan agar tanah itu memiliki nilai manfaat agar menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jangan sampai ada tanah yang tidak bermanfaat, saya ingin programnya seperti itu," katanya.
Saat ditanya terkait target pensertifikatan aset milik pemda kapan bisa selesai 100 persen, Hilmy mengaku, tahun ini. Karena hal itu menjadi agenda atau "PR" dirinya selaku pengelola aset. "Saya optimistis bisa selesai tahun ini juga," kata Hilmy.
Sementara itu, Kepala BKAD Kabupaten Cirebon, Sri Wijayawati mengaku, terkait dorongan Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan agar ada kolaborasi apik antara Pemkab dengan BPN untuk menyelesaikan sertifikasi aset pemda, tentu itu akan dilakukan pihaknya.
"Kami siap berkolaborasi, insya Allah sisa yang 695 bidang aset pemda yang belum disertifikat, target 2023 sudah didaftarkan ke BPN. Untuk aset tetap aman, karena sudah tercatat di KIB," kata Sri.
Baca Juga: Horee...Inilah Tenaga Honorer yang Bakal Diprioritaskan Diangkat Menjadi ASN di 2023