Menurutnya, secara tidak langsung orang tersebut sudah menciderai demokrasi. Terlebih, black campaign tersebut tidak beralasan, tidak masuk akal, dan tidak ada buktinya.
"Kan ada pasal-pasal di Pilwu atau nanti kena tindak pidana kalau menjelekkan bakal calon Kuwu," tutur Didi.
Bakal calon Kuwu tersebut menjelaskan, pihaknya yang memiliki tim sukses telah mengecek ke beberapa wilayah perumahan hingga mengecek CCTV.
"Akhirnya terdeteksi di CCTV. Namun, saya sabar dan tidak arogan. Saya berdoa agar ditemukan orangnya," jelas Didi.
Dengan kesabaran Didi, pada akhirnya ia meredam emosi tim sukses hingga warga untuk tidak main hakim sendiri. Dengan demikian, dilakukanlah mediasi di Balai Desa setempat.
"Alhamdulillah doa saya terjawab, penyebar akhirnya diketahui. Dia harus meminta maaf atas kesalahannya agar tidak mengulangi perbuatannya lagi karena yang jelek bukan saya saja, keluarga saya ikut jelek. Dia sudah meminta maaf," tukasnya.
Sementara, Kapolsek Kedawung Polres Cirebon Kota (Ciko), AKP Ahmad Nashori mengatakan, ini sebuah pembelajaran. Indonesia yang menganut sistem demokrasi, dalam suatu kompetisi pasti ada yang menang dan ada yang kalah.
"Saya berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Semoga pelaksanaan Pilwu berjalan lancar dan damai tanpa adanya hal-hal yang tidak diinginkan," harapnya. (Jaka/KC).***