Menanggapi situasi ini, komunitas lokal dan relawan bergerak cepat menyediakan bantuan darurat. Dapur umum didirikan, nasi bungkus dan kebutuhan pokok lainnya didistribusikan untuk memastikan bahwa tidak ada satu jiwa pun yang tertinggal tanpa akses ke makanan dan kebutuhan dasar lainnya.
Baca Juga: Strategi Pembelajaran Angklung Kuningan dalam Menjawab Kondisi Kendala di Setiap Sekolah
Selain itu, perhatian juga tertuju pada kerusakan infrastruktur yang parah. Jembatan rusak, jalan terputus, serta masalah drainase dan irigasi menjadi prioritas utama dalam fase pemulihan pasca bencana.
“Kita tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar saja, tetapi juga pada pemulihan infrastruktur untuk memastikan kehidupan dan penghidupan masyarakat bisa kembali normal,” jelas seorang pejabat setempat.
Strategi pemulihan jangka panjang mulai dirancang, termasuk pembangunan infrastruktur sementara seperti jembatan gantung, sambil menunggu rekonstruksi permanen. Pendekatan ini menggarisbawahi pentingnya resiliensi dan adaptasi masyarakat terhadap ancaman serupa di masa depan.
Dalam menghadapi tragedi ini, semangat kebersamaan dan solidaritas masyarakat Cirebon terlihat jelas. Dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, mengalir untuk mempercepat pemulihan. Walaupun jalan masih panjang, optimisme dan kerja keras menjadi bekal utama dalam mengatasi dampak banjir besar ini.(Ismail/KC)