Gedung Creative Dua Lantai di Majalengka Tak Berfungsi dengan Baik, di Lokasi Bangunan Ditumbuhi Rerumputan

- 29 Februari 2024, 16:26 WIB
Kotorean kelelawar menumpuk di Mushola gedung Creative Senter Majalengka, gedung tersebut kini seolah terbengkalai tanpa perawatan dan mengisi. Ruangan yang tersi hanya dua satu diantaranya dipergunakan kelompok Peka dengan aktifitas para pelukis, selebihnya ruangan kosong dan kotor
Kotorean kelelawar menumpuk di Mushola gedung Creative Senter Majalengka, gedung tersebut kini seolah terbengkalai tanpa perawatan dan mengisi. Ruangan yang tersi hanya dua satu diantaranya dipergunakan kelompok Peka dengan aktifitas para pelukis, selebihnya ruangan kosong dan kotor /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Gedung Creative Center di Kabupaten Majalengka di ruas Jl Abdu Halim Majalengka yang dibangun dua lantai senilai Rp 9,6 miliaran kini belum berfungsi dengan baik, sejak diresmikan gedung tersebut selalu kosong dan kurang terawat

Hanya sesekali dipergunakan seperti saat pelipatan kertas suara untuk Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatf beberapa waktu lalu. Di area lapang basket nampak sering ada aktfitas saat sore hari atau Sabtu dan Minggu.

Di pekarangan bagian dalam, rumput tumbuh subur walaupun pelatarannya divavingblok, di beberapa titik dinding tembok bahkan rumput lebih tinggi bercamur dengan sampah plastik dan dedaunan.

Baca Juga: Empat Pegawai Diskominfo Kabupaten Kuningan Purnabakti dan Alih Tugas

Hampir semua ruangan yang semula diperuntukan industri kreatifi untuk mengekplor keratifitas sesuai keahliannya nampak kosong. Yang terisi hanya dibagian atas, diisi oleh UPTD Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta satu ruangan lagi terdapat mesin potong rumput dan beberapa barang lainnya.

Di beberapa titik lantai bagian dalam sampah plastik, daun dan bekas puntung roko berserakan. Kotoran kelelawar di mana – mana, hingga Mushola pun menjadi tempat bersarang kelelaar, terlihat dari tumpukan kotorannya.

Di sudut bagian luar terdapat banyak surat yang ditempel di dinding. Surat – surat tersebut ditujukan untuk banyak pihak. Kebanyakan untuk Kepala Dinas Pendidikan dan Bupati Majalengka karena mungkin saat itu ada lomba menulis surat.

Baca Juga: Bolu Gulung Empal Gentong, Inovasi Kuliner Unik Swiss-Belhotel Cirebon

Salah satu surat ditujukan untuk Cristiano Ronaldo dari salah seorang murid SD Girimukti, yang menunjukan kekagumannya terhadap pesepak bola tersebut. Dia berharap Ronaldo bisa datang ke Majalengka.

Salah satu ruangan di bagian bawah nampak ada aktifitas kelompok Peka, disana terpajang banyak lukisan dan ada atfitas para pelukis serta kerajinan batik eco prin miliknya Jui Hasan.

Ketua Peka Ade Realism mengatakan, hampir setiap saat datang ke tempat tersebut untuk beraktifias bersama sejumlah temannya. Dia bahkan ingi menggelar pelatihan melukis bagi siapapun yang menghendakinya.

Baca Juga: Sejumlah Pendeta dan Tokoh Konghucu Kabupaten Majalengka Sambut Baik Wacana Pernikahan Semua Agama di KUA

Dia kini tengah menyiapkan media untuk anak TK, SD, SMP juga masyarakat umum yang ingin belajar melukis.

“Kami berupaya mengisi ruangan ini. Beraktifitas di sini, entah yang lain ruangannya untuk apa karena yang lain belum ada yang mengisi, belum ada aktfitas.” ungkap Ade.

Bupati Majalengka saat Itu Karna Sobahi menyebutkan, pembangunan gedung creative senter dilakukan untuk para pelaku ekraf. Setelah Kabupaten Majalengka menyandang gelar sebagai kabupaten kreatif di Tahun 2018 lalu.

Baca Juga: Wujudkan Relawan Tangguh, RU VI Gelar Camp Relawan 2.0

"Itu sebuah jawaban dari komitmen saya sebagai Bupati dan wakil Bupati terhadap beberapa penghargaan pemerintah pusat kepada Majalengka yang menempatkan Majalengka sebagai kota kreatif,"

"Membangun gedung Creative Center adalah sebuah jawaban awal dari upaya mengimplementasikan Majalengka sebagai kota kreatif," ungkap Karna pada acara peresmian gedung di awal tahun 2023 lalu setahun sebelum Bupati berhenti dari jabatannya.

Menurutnya, yang akan bergerak menjalankan roda spirit kreatifitas adalah para komunitas, pelaku ekonomi kreatif. Dinas Pariwisata diminta untuk memetakan fasilitas, kebutuhan pemeliharaan, operasional, kebersihan, listrik an kebutuhan lainnya.

Baca Juga: Sebelum Menerima Keputusan Pensiun, PNS Kuningan Jangan Ada Penurunan Kinerja

"Jangan sampai tampilan gedung kosong-melongpong gak ada kegiatan," kata Karna Sobahi.(Tati)***

 

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah